Sunday, July 1, 2007

Pemuda Sebagai Penggerak Perubahan

Pemuda adalah penentu perjalanan bangsa di masa berikutnya. Banyak sekali gerakan pemuda yang telah berhasil menimbulkan gelombang dan semangat baru bagi perubahan bangsa dan negara, sebut saja gerakan pemuda pada masa kebangkitan nasional pada tahun 1908, masa sumpah pemuda tahun 1928, masa kemerdekan tahun 1945, masa kebangkitan orde baru tahun 1966 dan juga masa kebangkitan reformasi tahun 1998, yang semuanya merupakan sebuah masa baru yang diciptakan oleh gerakan pemuda Indonesia, yang sebagian besar merupakan mahasiswa.

Dapat dikatakan bahwa Mahasiswa merupakan inti dari pemuda, yang mempunyai kelebihan dalam pemikiran ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan logikanya dan ‘kebersihan’-nya dari noda orde masanya. Mahasiswa adalah motor penggerak utama perubahan. Mahasiswa diakui perannya sebagai kekuatan pendobrak kebekuan dan kejumudan masyarakat.

Akan tetapi menjadi sebuah pertanyaan yang besar bagi kita, ketika gerakan pemuda ternyata dianggap tidak membawa perubahan yang baik bagi bangsa dan negara oleh sebagian masyarakat Indonesia. Sebut saja gerakan reformasi yang telah dilakukan pada tahun 1998, ternyata justru dianggap memperburuk situasi negara Indonesia, terutama dari segi ekonomi dan social. Masyarakat kecil menganggap bahwa sebaiknya reformasi tidak perlu digulirkan, karena setelah reformasi, keadaan negara Indonesia semakin tidak jelas, bahkan krisis multidimensional pun sudah tidak dapat dihindarkan. Masyarakat semakin apatis terhadap perubahan-perubahn signifikan ynag terjadi di Indonesia, mereka justru merasa lebih aman dan nyaman dalam zona keajegan, yang identik dengan tidak adanya perubahan.

Menilik kembali ke masa lalu, gerakan-gerakan pemuda ternyata membawa perubahan yang sangat berarti bagi bangsa dan negara Indonesia. Gerakan tersebut telah membawa gelombang nasionalisme yang mempunyai semangat dan interpretasi yang berbeda pada masanya. Sebut saja gerakan pemuda pada tahun 1928, telah membawa semangat nasionalisme yang bersifat sangat luas dan mengusung integralisme. Sebuah gerakan yang telah meleburkan perbedaan menuju persatuan, hal ini telah dibuktikan dengan berkumpulnya para pemuda dari berbagai suku,ras dan agama untuk megadakan sumpah pemuda yang menjadi awal dari sebuah persatuan para pemuda di seluruh Indonesia.

Setelah gerakan pemuda yang dilahirkan dengan sumpah pemuda 1928, semangat nasionalisme pun semakin berkembang, tidak hanya diwujudkan dengan semangat persatuan,tetapi juga semangat kemerdekaan yang akhirnya bisa diperoleh pada tahun 1945. kala itu, para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk membacakan naskah proklamasi sebagi bukti otentik dari kemerdekaan Indonesia. Gerakan pemuda juga terjadi pada tahun 1966, dimana saat itu, masa orde lama yang dipimpin oleh Soekarno, ternyata telah membawa ke arah absolutisme dan otoriter-komunis. Gerakan pemuda kemudian telah mendobrak kepemimpinan Soekarno, yang kemudian diambil alih oleh ABRI yang dipimpin oleh Soeharto.

Sebuah rentetan panjang perjalanan bangsa Indonesia diatas ternyata adalah buah hasil dari gerakan pemuda Indonesia. Perubahan-perubahan yang signifikan tersebut, pada kenyataannya tidak selalu membawa dampak buruk bagi bangsa dan negara Indonesia. Dalam kurun waktu yang pendek, memang perubahan tersebut terkesan membawa dampak yang buruk bagi rakyat, tapi dalam jangka waktu yang panjang, masyarakat baru bisa merasakan dampak yang baik dari perubahan. Setelah kemerdekaan, apakah keadaan Indonesia langsung membaik?

Banyak serangan dari pihak manapun setelah proklamasi tersebut, selain itu keadaan ekonomi Indonesia pun masih semrawut. Akan tetapi, bisakah kita bayangkan, apa yang akan terjadi, bila kemerdekaan tidak dilancarkan pada tahun 1945? Mungkin saat inipun kita masih terjajah?!!! Ya, kita baru merasakan arti perubahan (kemerderkaan), setelah jangka waktu yang cukup lama.

Kembali lagi pada reformasi Indonesia yang terjadi tahun 1998. Reformasi dianggap sebagai awal dari kekacauan, sebut saja kegiatan-kegiatan demonstrasi yang tercetus setelah tahun 1998. Demonstrasi yang mengusung berbagai macam issu dan tuntutan seringkali membawa pada kelakuan yang anarkhis dari para demonstran tersebut. Selain itu, Reformasi ternyata tidak merubah keadaan politik, hukum, ekonomi, keamanan dan sosial negara Indonesia. Keadaan Indonesia justru semakin memburuk setelah reformasi, kehidupan masyarakat menjadi semakin tidak stabil dan krisis kepercayaan pun semakin merajalela, akhirnya Indonesia benar-benar mengalami krisis multidimensional.

Apakah gerakan pemuda yang menggulingkan Soeharto dan mengusung reformasi merupakan gerakan ynag salah besar???? Jawabannya adalah TIDAK!!! Gerakan pemuda yang diwujudkan dengan adanya reformasi justru akan membawa dampak yang baik bagi Indonesia. Indonesia tidak berada di bawah kekuasaan yang absolut lagi, masyarakat bebas mengemukakan pendapatnya, dan pendewasaan politik pun semakin menjalar keseluruh masyarakat. Lama kelamaan, reformasi akan membawa dampak ynag baik, apabila kita dapat meyikapinya dengan benar.

Yang menjadi masalah adalah, bahwa reformasi ynag terjadi di Indonesia bukanlah reformasi yang tuntas. Para pemuda sebagai pengusung reformasi hanya berperan sebagai penggerak perubahan, sedangkan pelaksana perubahan tersebut bukanlah para pemuda. Sehingga tidaklah heran, bila keadaan Indonesia masih begitu-begitu saja. yang mendapat berkah dari gerakan reformasi tahun 1998 adalah generasi tua yang belum sempat berkuasa saat Presiden Soeharto berkuasa selama 32 tahun. Jadi wajar kalau reformasi gagal karena ia tidak berada di tangan kaum muda yang justru membawa agenda tersebut.
Setember 2006© Rihal Amel Aulia Haqi

No comments: